Rute berputar-putar, tim kurir tidak punya konteks lokasi pelanggan menjadi salah satu tantangan besar dalam perusahaan logistik dan transportasi. Alamat tiap pelanggan memang ada, tapi tanpa gambaran per area yang jelas akan mengakibatkan biaya membengkak, dan tentunya, profit tidak maksimal.
Tantangan Industri Logistik & Transportasi di Indonesia Saat Ini
Walaupun tiap perusahaan pasti memiliki tantangan yang unik, namun secara keseluruhan pemain di industri logistik memiliki tantangan yang paling umum.
1. Persaingan ketat & tekanan margin
Pemain baru yang terus muncil ditambah layanan pengiriman mandiri dari marketplace kerap menekan profit. Akibatnya, pemain lama dituntut lebih efisien dan memiliki diferensiasi layanan.
Blog terkait:
2. Infrastruktur & geografi Indonesia
Keterbatasan jalan, pelabuhan, gudang, khususnya wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) membuat tingginya biaya logistik dan lead time lambat dari first-mile hingga last-mile.
3. Kekurangan SDM
Walau Indonesia tak kekurangan sumber daya manusia, namun nyatanya industri logistik dan transportasi tetap kesulitan memenuhi kebutuhan tenaga kerjanya, terutama mereka yang memiliki kemampuan digital untuk di bagian dispatcher, analis operasional, dan admin TMS/WMS/CRM.
4. Hambatan integrasi & transformasi
Sistem lama yang perusahaan logistik gunakan saat ini (ERP/TMS/WMS) masih banyak yang belum menyatu dengan CRM/help desk modern. Akibatnya, mereka harus memindahkan data dan mengelolanya secara manual melelahkan. Ini tentu memakan waktu dan melelahkan.
Customer Distribution Mapping di Zoho CRM untuk Logistik
Dalam salah satu kasus penggunaannya, Zoho menunjukkan widget yang menyatukan data kontak CRM dengan Google Maps, sehingga tim dapat memilih sekumpulan kontak dan menampilkannya sebagai pin di peta (Map View).
Hasilnya, klaster pelanggan langsung terlihat. Sales bisa follow-up pelanggan di sekitar titik penjemputan dan pengiriman barang, sementara kurir mendapatkan koordinat tepat untuk setiap order.
Ini bisa meningkatkan visibilitas distribusi pelanggan dengan sekali klik, memperbaiki aktivitas pengiriman berdasarkan kedekatan, dan optimasi operasi pengiriman lewat asesmen klaster order di peta.
Intinya, Anda mendapatkan location intelligence langsung di dalam CRM, tanpa perlu pindah ke aplikasi lain.
Baca juga:
Pelacakan Kiriman Real-Time & Proof of Delivery di CRM
Selain perkara customer distribution mapping, Zoho CRM juga siap dikustom untuk membantu perusahaan logistik menghadirkan pelacakan pengiriman real-time yang transparan.
Status kiriman, SLA, dan bukti pengantaran (proof of delivery) dapat dipantau dari satu tempat, dilengkapi notifikasi otomatis ke pelanggan maupun tim internal.
Hasilnya, pertanyaan “paket saya sudah sampai di mana?” atau "kapan paket saya akan diambil?" bisa dijawab cepat.
Di sisi operasional, Zoho CRM juga mampu terhubung dengan fleet management & GPS untuk memantau lokasi kendaraan, konsumsi BBM, hingga jadwal pemeliharaan kendaraan.
Data posisi kendaraan yang akurat memudahkan dispatcher menyusun rute, melakukan perubahan rute saat ada dinamika di lapangan, serta menerapkan kontrol seperti geofencing ketika kendaraan memasuki/keluar area tertentu.
Perusahaan logistik juga perlu memenuhi beberapa regulasi dan kepatuhan. Untuk mempermudah proses auditnya, Zoho CRM menyatukan data aktivitas, catatan keselamatan, serta dokumen pendukung dalam satu sistem.
Laporan operasional bisa ditarik kapan saja, mulai dari performa SLA, insiden, hingga rekam jejak komunikasi, sehingga proses audit lebih rapi dan cepat.
Integrasi Software CRM dengan Sistem Gudang (WMS)
Fitur kustom ini penting untuk bisnis logistik yang memiliki layanan 3PL, di mana mereka menyediakan gudang tempat penitipan produk kliennya.
Melalui integrasi dengan software manajemen gudang, Zoho CRM dapat diintegrasikan dengan Warehouse Management Software (WMS) untuk melihat tingkat persediaan, pergerakan barang, dan pemenuhan pesanan lintas lokasi.
Tim dapat memprioritaskan pengiriman dari gudang terdekat dan mengurangi risiko out-of-stock, sekaligus menyelaraskan rute dengan kesiapan barang.
Terakhir, Zoho CRM didukung aplikasi kustom low-code untuk berbagai kebutuhan spesifik logistik Indonesia, mulai dari pelacakan kiriman, gate-in/gate-out, hingga formulir klaim.
Aplikasi-aplikasi ini terhubung dengan ekosistem Zoho lain, sehingga data tetap berada dalam satu ekosistem yang aman dan mudah diaudit.
Pertanyaan Umum Soal Penggunaan Software CRM di Industri Logistik dan Transportasi
1. Apakah Software CRM seperti Zoho CRM Bisa Menggantikan TMS/WMS?
Zoho CRM tidak hadir sebagai pengganti TMS/WMS. Software CRM hadir untuk menjadi pusat data pelanggan yang terintegrasi dengan sistem operasional. Mudahnya, Zoho CRM dapat diintegrasikan dengan TMS/WMS dan menjadi sumber data tunggal.
2. Apa ROI tercepat yang bisa pengguna dapatkan?
Mapping kontak/akun ke peta mengungkap klaster alamat sehingga kurir/sales bisa menggabungkan drop-by di sekitar rute yang sama. Ini berkaitan dengan biaya last-mile yang secara global menyerap hingga 53% biaya logistik. Dengan teknologi ini, perusahaan logistik bisa mengurangi biaya last-mile tersebut.
3. Apakah bisa rute otomatis mempertimbangkan stok gudang terdekat (multi-warehouse)?
Bisa. Tinggal hubungkan Zoho CRM dengan Zoho Inventory. Fitur multi-warehouse memungkinkan sinkronisasi penjualan lintas gudang, transfer antar gudang, dan pemilihan lokasi pengiriman yang paling dekat sehingga rute lapangan selaras dengan ketersediaan stok.
4. Apakah Zoho CRM cocok untuk perusahaan kecil/UMKM logistik?
Ya. Anda bisa mulai dari hal sederhana, misalnya menyimpan data pelanggan, melihat sebaran alamat lewat widget peta, dan mencatat pengiriman via aplikasi mobile. Seiring makin besarnya kebutuhan, Anda daat meningkatkan kemampuan Zoho CRM dengan integrasi inventori multi-gudang, pelaporan, atau optimasi rute. Semua dapat dilanjutkan tanpa harus mengganti sistem dari nol.



Comments