Hampir semua sektor bisnis pasti terpengaruh oleh artificial intelligence (AI), termasuk logistik. Dengan terlibatnya AI di logistik, tentu akan mengubah cara kerja dan bisa menjadikannya lebih efisien dari sebelumnya.
Di industri logistik, AI dapat membantu banyak pekerjaan selama 24 jam. Teknologi ini mampu melacak ribuan detail sekaligus dan membuat keputusan cepat tentang di mana barang harus ditempatkan dan bagaimana memindahkannya.
Dalam blog ini, kita akan mempelajari bagaimana implementasi AI dalam operasi pergudangan dan apa yang dapat Akal Imitasi hasilkan. Anda dapat melihat bagaimana sistem pintar di dalam sebuah gudang mengelola inventaris, memprediksi permintaan pelanggan, mengendalikan robot, serta mendeteksi masalah peralatan sejak dini.
Keputusan Berbasis Data untuk Manajemen Gudang yang Lebih Cerdas
Penggunaan AI di bidang logistik tentunya akan mendukung pengambilan keputusan pergudangan berbasis data menggunakan analitik prediktif.
Analitik prediktif dari AI dapat menentukan penempatan barang, prediksi permintaan, hingga forecast untuk menghindari habisnya stok suatu barang. Teknologi ini memanfaatkan pola historis, tren musiman, hingga faktor eksternal seperti event lokal atau kondisi cuaca.
Contohnya, smart robot milik DHL kini bisa menyelesaikan pesanan dua kali lebih cepat berkat kemampuan AI untuk menyesuaikan rute secara dinamis dan memprioritaskan pesanan mendesak. Teknologi monitoring peralatan juga mendeteksi kerusakan lebih awal dengan membaca getaran atau perubahan performa mesin, sehingga downtime bisa ditekan signifikan.
Baca juga:
5 Tips Memilih Warehouse Management System (WMS) Sesuai Bisnis Anda!
Mengengal 20 Istilah Penting Supply Chain untuk Pemilik Bisnis
Kolaborasi Manusia & Robot Cerdas: Lebih Efisien, Lebih Aman
Di banyak fasilitas, robot dan manusia kini bekerja berdampingan. Operator forklift mendapatkan saran rute terbaik langsung dari sistem AI, sementara staf gudang menerima notifikasi real-time mengenai kondisi area gudang yang menjadi tanggung jawabnya. Alhasil, pekerjaan fisik berkurang dan produktivitas meningkat.
Jika ingin implementasi AI berhasil, mulailah dari mengevaluasi proses, melakukan pelatihan bertahap, mengadakan zona uji coba, dan menampung feedback rutin dari staf.
Pendekatan ini sudah dibuktikan oleh manajer warehouse dari Global Shipping LLC, yang ternyata dapat menurunkan tingkat kesalahan secara drastis setelah tim diberi ruang belajar dan mencoba teknologi baru tanpa tekanan.
Di masa mendatang, AI yang sudah semakin berkembang mampu untuk memprediksi cuaca esok hari dan mengirim peringatan jika akan terjadi cuaca buruk. Maka AI secara otomatis akan menghitung ulang rute pengiriman, mengatur ulang tugas smart robot, lalu memberi rekomendasi prioritas.
Supervisor cukup meninjau dan menyetujui perubahan operasi tetap berjalan tanpa hambatan.
Teknologi yang Belajar dan Terus Berkembang
Salah satu keunggulan AI adalah kemampuannya untuk beradaptasi. AI akan dengan mudah menganalisis pola permintaan berdasarkan cuaca, data penjualan, atau faktor eksternal lainnya untuk menyesuaikan stok secara otomatis.
Misalnya terjadi lonjakan permintaan produk musiman, AI akan menyarankan penambahan stok dan menempatkannya di lokasi yang lebih mudah dijangkau.
Saat operasional berjalan, AI terus mengumpulkan data untuk meningkatkan akurasi hari demi hari, mulai dari manajemen tenaga kerja, perencanaan pengiriman, hingga alokasi ruang.
AI Membuat Gudang Lebih Aman dan Ramah Lingkungan
Selain efisiensi, keamanan pekerja juga menjadi fokus utama dalam penggunaan AI. Sensor AI akan memantau pola pergerakan setiap peralatan dan pekerja, kemudian mengidentifikasi potensi insiden sebelum terjadi.
Perhatian terhadap keselamatan pekerja ternyata memberikan dampak positif pula pada lingkungan. Karena rute dan pergerakan dalam warehouse dioptimalkan, maka konsumsi energi pun menurun, seperti penggunaan forklift listrik hingga kebutuhan pendingin ruangan.
Smart Supply Chain: Saat Gudang Saling Terhubung
Dengan AI, warehouse tidak lagi bekerja sebagai fasilitas yang terpisah. Warehousekini berfungsi sebagai jaringan cerdas yang terus bertukar data tentang kondisi cuaca, kapasitas ruang, status pengiriman, dan rute kurir.
Jika satu gudang mencapai kapasitas 90%, maka sistem secara otomatis mencari ruang di gudang lain, menghitung biaya paling efisien, dan membuat rencana redistribusi. Koordinasi inilah yang membantu perusahaan menghindari bottleneck dan menjaga SLA pengiriman tetap terpenuhi.
Beberapa perusahaan yang sudah mengadopsi jaringan gudang berbasis AI melaporkan bahwa gangguan yang dirasakan lebih sedikit, pengiriman lebih tepat waktu, dan biaya operasional lebih rendah.
Masa Depan Logistik Berbasis AI
AI terus memperbaiki kecepatan, akurasi, dan keselamatan dalam lingkungan warehouse. Namun teknologi saja tidak cukup. Perusahaan yang berhasil adalah yang menggabungkan teknologi dengan pelatihan, adopsi proses baru, dan budaya kerja kolaboratif.
Data menunjukkan bahwa fasilitas yang mengintegrasikan AI mengalami proses lebih cepat, lebih sedikit kecelakaan, dan rantai pasok yang lebih kuat. Ketika AI berkembang, perpaduannya dengan keahlian manusia akan menciptakan operasi gudang yang lebih adaptif, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Comments