Mengengal 20 Istilah Penting Supply Chain untuk Pemilik Bisnis

Mengengal 20 Istilah Penting Supply Chain untuk Pemilik Bisnis

Supply chain atau rantai pasok mungkin terdengar sangat rumit, tetapi sebenarnya ini hanyalah sistem yang memungkinkan hasil manufaktur sampai ke konsumen dalam satu langkah atau lebih.

Supply chain biasanya melibatkan banyak pihak, seperti pemasok bahan baku, produsen, distributor, pengecer, dan konsumen.

Demi membangun bisnis supply chain yang efisien, penting bagi Anda untuk mengenal istilah-istilah di bawah ini:

1. Backorder

Backorder adalah sistem yang memungkinkan pelanggan untuk memesan barang meskipun barang tersebut tidak tersedia di gudang Anda (stok kosong), dan pengiriman akan dilakukan saat produk tersedia. Sistem ini biasanya dilakukan saat permintaan tinggi atau ketika produk yang biasanya jarang terjual tiba-tiba mengalami lonjakan permintaan.

2. Bill of lading

Bill of lading adalah dokumen pengiriman yang menunjukkan jenis barang, jumlah barang, dan alamat tujuan. Dokumen ini wajib digunakan setiap kali mengirim barang, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara.

Selain sebagai dokumen pengiriman, Bill of lading bisa juga berfungsi sebagai bukti pembayaran yang sah. Dokumen ini harus ditandatangani semua pihak yang terlibat, seperti penjual, pihak pengangkut, dan penerima barang.

3. Blanket order

Blanket order adalah metode pemesanan jangka panjang antara pembeli dan pemasok untuk memenuhi kebutuhan barang atau jasa berulang. Dengan metode ini, pembeli tidak perlu melakukan pemesanan baru ketika stok di gudang sudah habis.

Penjual juga diperbolehkan mengirim barang secara bertahap pada periode yang sudah disepakati. Metode ini cocok untuk mencegah perusahaan kehabisan stok akibat penggunaan barang/jasa berulang.

4. Bonded warehouse (gudang berikat)

Bonded warehouse atau gudang berikat adalah tempat tempat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan barang impor atau barang kena pajak keperluan bisnis. Biasanya gudang ini dikelola oleh pihak bea cukai atau lembaga pemerintah.

Di Indonesia sendiri, gudang berikat sering dikenal juga dengan sebutan kawasan berikat. Lokasinya tersebar di beberapa tempat seperti di Cakung, Tanjung Priok, Semarang, hingga Batam.

Salah satu keuntungan dari bonded warehouse yaitu, Anda hanya perlu membayar bea masuk dan pajak saat barang dikeluarkan dari gudang.

Jika bisnis Anda berhubungan dengan retailer atau importir, tentunya fasilitas ini akan sangat berguna karena pembayaran pajak tidak harus ketika barang tiba dan arus kas yang lebih fleksibel.

5. Carnet

Carnet adalah dokumen legal yang memungkinkan ekspor dan impor barang sementara ke negara lain tanpa perlu membayar bea masuk.

Dokumen ini dikenal juga sebagai 'paspor barang' dan berfungsi sebagai jaminan pembayaran bea masuk jika barang diekspor tidak kembali. Carnet telah diakui oleh 80n negara dan berlaku untuk sebagian besar jenis barang.

Berikut ini adalah beberapa barang yang tidak bisa menggunakan carnet:

  • Barang konsumsi (makanan, minyak, dll)
  • Produk pertanian
  • Surat pos
  • Bahan peledak
  • Barang sekali pakai

Carnet sangat berguna untuk pelaku bisnis yang sering membawa peralatan, sampel produk, atau barang pameran ke luar negeri untuk sementara waktu.

Baca juga:

Apa Itu Inventaris? Ketahui Definisi dan Jenis-jenisnya

Apa Manfaat Software CRM untuk Sales dan Customer Service?

6. Consignment

Dalam supply chain, istilah consignment memiliki lebih dari satu arti. Tapi yang paling umum adalah pemilik barang (consignor) menitipkan barangnya kepada pihak ketiga (consignee) untuk dijual atau mengirimkan barang ke pelanggan atas nama Anda penjual.

Dalam arti lain, consignment juga dapat merujuk pada pengiriman barang yang dilakukan consignee, baik untuk disimpan, dijual, maupun didistribusikan.

Model ini cocok untuk pemilik bisnis yang ingin memperluas jangkauan distribusi tanpa harus mengelola gudang atau toko sendiri.

Di Indonesia, consignment lebih dikenal dengan istilah konsinyasi.

7. Cross docking

Cross docking adalah metode distribusi di mana barang yang diterima dari pemasok langsung dikirim ke pelanggan tanpa disimpan lama di gudang—atau bahkan tanpa disimpan sama sekali.

Proses ini biasanya membutuhkan satu area khusus (dock) yang bisa diakses dengan cepat untuk bongkat muat barang. Sehingga barang yang baru tiba bisa langsung diperiksa, disortir, dan dipisahkan sesuai dengan tujuan. Setelah melalui proses tersebut, barang langsung dimuat ke truk lain untuk dikirim ke pelanggan.

Metode ini sangat efektif untuk barang yang mudah rusak, seperti makanan segar, atau barang yang sensitif terhadap suhu.

8. Dropship

Dropship adalah skema penjualan di mana barang dikirim langsung dari pemasok (vendor) ke pelanggan, atas nama bisnis Anda.

Jika menggunakan skema ini, pelanggan akan membeli pesanan ke bisnis Anda dan melakukan pembayaran, kemudian Anda membayar vendor untuk memproduksi hingga mengirimkannya ke pelanggan.

Skema ini berguna untuk menjual barang yang bergerak lambar dengan masa pakai produk yang lama, tanpa menanggung beban penyimpanan dan pemeliharaan sendiri.

9. EDI (Electronic Data Interface)

EDI (Electronic Data Interface) adalah metode mengirim data atau transaksi bisnis dari satu sistem komputer ke sistem lain secara otomatis. Caranya adalah mengubah data menjadi format standar yang bsia dibaca oleh semua sistem tanpa input manual.

Biasanya, EDI digunakan untuk mengganti proses tukar-menukar transaksi menggunakan dokumen cetak. Misalnya, seorang penjual harus mengirim invoice secara digital ke penyedia logistik pihak ketiga untuk dipenuhi.

10. FIFO

FIFO atau First In, First Out adalah metode pencatatan biaya dan pengelolaan persediaan di mana barang yang pertama kali dibeli akan menjadi yang pertama dijual.

Artinya, semua stok yang berada di gudang Anda harus dikeluarkan sesuai urutan barang yang masuk terlebih dulu. Metode ini membantu memastikan produk tidak akan disimpan terlalu lama di gudang, terutama untuk barang yang mudah kadaluarsa.

11. Groupage

Groupage adalah metode pengiriman dengan menggabungkan beberapa barang dari berbagai penjual dalam satu kontainer. Setiap barang tetap memiliki bill of lading, tetapi hanya saja kiriman tersebut terlalu sedikit sehingga tidak memenuhi satu kontainer.

Biaya pengiriman akan dibagi rata antar penjual, sehingga lebih hemat dibanding menyewa kontainer sendiri.

12. HS Code (Harmonized System)

HS atau Harmonized System adalah sistem kode internasional yang digunakan untuk mengklasifikasikan barang dalam perdagangan global.

Kode ini membantu pelaku usaha dan lembaga pemerintah mengidentifikasi jenis barang secara akurat atau menjual produk lintas negara.

HS Code biasanya terdiri dari 4 hingga 10 digit angka, tergantung kebijakan negara masing-masing. Semakin panjang kode tersebut, semakin spesifik juga deskripsi barangnya.

13. Hitchment

Hitchment adalah proses yang menggabungkan dua atau lebih pengiriman menjadi satu pengiriman tunggal yang tercatat dalam dalam satu bill of lading, meskipun pengiriman berasal dari lokasi yang berbeda.

Namun, hitchment dapat dilakukan ketika dua syarat di bawah ini terpenuhi:

  • Pengirim dan penerima harus berasal dari pihak yang sama
  • Telah disetujui pihak berwenang yang terkait

14. IMDG Code (International Maritime Dangerous Goods)

Kode IMDG adalah sistem kode internasional untuk barang-barang berbahaya yang diangkut lewat laut. Kode ini dibuat berdasarkan konvensi SOLAS (Safety Of Life At Sea) tahun 1960, yang betujuan menjaga keselamatan jiwa di laut.

Kode ini memberaikan panduan lengkap untuk barang-barang berbahaya yang bersifat mudah terbakar, mudah meledak, korosif, dan radioaktif. Tujuannya adalah mencegah kecelakaan berbahaya dan pencemaran lingkungan selama proses pengiriman di jalur laut.

15. JIT (Just-in-time)

Jit atau Just-in-time adalah metode pengelolaan inventaris yang bertujuan untuk mengoptimalkan stok dengan cara menerima barang tepat saat dibutuhkan.

Artinya, barang datang sesuai dengan waktu yang diinginkan, sehingga mengurangi biaya penyimpanan dan risiko kelebihan stok.

Baca juga:

Maksimalkan Penjawab Email Otomatis dengan Strategi Terkini

Inilah Tren Teratas Employee Experience (EX) di Tahun 2025

16. Knocked down

Knocked down adalah istilah untuk barang yang dibongkar menjadi beberapa bagian agar lebih mudah dikirim atau diangkut. Setelah sampai di lokasi tujuan, bagian-bagian ini akan dirakit kembali sebelum digunakan atau dikirim ke pelanggan. Contohnya: furnitur yang dikemas dalam bentuk flat-pack seperti meja atau lemari.

17. Landed cost

Landed cost adalah total biaya keseluruhan yang harus dikeluarkan pembeli untuk memiliki suatu barang. Biaya ini mencakup harga pokok, biaya pengiriman, bea masuk, pajak, dan biaya lainnya yang ditanggung oleh pembeli.

18. LIFO (Last in, first out)

LIFO atau Last in, first out adalah metode pencatatan biaya barang di mana barang yang terakhir dibeli dijual terlebih dahulu. Metode ini bekerja sebaliknya dengan FIFO dan biasanya digunakan untuk produk yang tidak memiliki masa kadaluarsa.

19. PADAG (Please Authorize Delivery Against Guarantee)

PADAG (Please Authorize Delivery Against Guarantee) adalah dokumen yang digunakan ketika penerima barang (consignee) belum bisa menunjukkan dokumen pengiriman resmi seperti bill of lading.

Sebagai gantinya, pengirim (shipper) akan menerima jaminan probadi atau bank dari penerima barang agar barang bisa tetap dikirim. Dokumen ini umum digunakan dalam perdagangan internasional dan membantu memperlancar pengeluaran barang meski dokumen belum lengkap.

20. Waybill

Waybill adalah dokumen pengiriman yang disiapkan oleh penjual atas nama pengangkut (shipper). Biasanya dalam dokumen ini mencantumkan asal pengiriman, informasi pembeli dan penjual, rute pengiriman, serta alamat tujuan akhir. Waybill juga berfungsi sebagai bukti pengiriman dan membantu melacak perjalanan barang dari awal hingga sampai ke tangan pelanggan.

Supply chain dan logistik adalah bidang yang sangat luas, sehingga lebih baik dipelajari secara bertahap. Karena itulah kami merangkum beberapa istilah yang erat kaitannya di industrsi supply chain logistik sebagai langkah awal.

Zoho Inventory

Zoho Inventory adalah sistem manajemen pesanan berbasis cloud yang dirancang khusus untuk UKM. Aplikasi ini membantu menyederhanakan alur stok barang di berbagai saluran penjualan, lokasi, dan mata uang.

Dibangun berdasarkan prinsip dasar supply chain, FIFO (First in, first out) untuk menghitung dan menilai stok barang. Fitur-fiturnya mendukung pengelolaan supply chain dari hulu ke hilir, termasuk logistik balik (reverse logistics).

Sederhanakan manajemen inventaris bisnis Anda hari ini bersama Zoho Inventory!

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kode bahasa komentar.
Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju dengan pemrosesan data pribadi sesuai dengan Kebijakan Privasi.

Postingan Terkait