Dulu, memakai AI di kantor terasa aneh, tidak autentik, bahkan terasa seperti mencari jalan pintas. Namun, dua tahun terakhir ini, AI berkembang begitu cepat hingga hampir semua tugas bisa diotomatisasi dan banyak proses yang semakin cepat.
Yang tersisa hanyalah tantangan utamanya, bagaimana kita menggunakan AI dengan bijak dan bertanggung jawab, tanpa melewati batasan yang mungkin berbeda di setiap perusahaan.
Berikut ini adalah empat langkah dasar agar Anda bisa memanfaatkan AI secara aman dan etis di tempat kerja.
1. Pahami dulu kebijakan perusahaan
Sebelum memakai AI untuk membantu pekerjaan, cari tahu dulu kebijakan perusahaan terkait penggunaan AI. Tugas apa saja yang boleh menggunakan AI? Apa saja yang boleh atau tidak boleh Anda unggah ke sistem AI? Seberapa besar kontribusi AI yang diizinkan dalam output kerja Anda?
Jika perusahaan belum memiliki kebijakan resmi, sebaiknya tanyakan langsung agar tidak menimbulkan kesalahan. Memahami batasannya bukan hanya menghindari masalah, tetapi juga membantu Anda memakai AI dengan cara yang benar-benar bermanfaat.
2. Jangan biarkan AI mengambil alih kemampuan berpikir Anda
Menggunakan AI dapat memudahkan kita untuk menemukan jawaban dalam hitungan detik, tetapi terlalu sering mengandalkannya bisa mengurangi ketajaman berpikir, kreativitas, kreativitas, dan kemampuan problem solving.
Jika menggunakan AI untuk hal-hal kecil mungkin tidak masalah, tetapi untuk mengambil keputusan, penting sekali untuk selalu mengedepankan penilaian manusia. AI hadir bukan untuk menggantikan, tetapi untuk membantu tugas-tugas Anda.
Baca juga:
Peran AI di Cybersecurity: Apa Saja Manfaat dan Risikonya?
AI dalam Akuntansi: Jalan Baru Menuju Layanan Konsultasi Klien yang Lebih Modern
3. Hati-hati dengan batasan kreativitas
Saat ini, AI bisa melakukan banyak hal, seperti menulis, mendesain, membuat skrip, menyusun proposal, bahkan menghasilkan ide. Sayangnya, ada risiko dari penggunaannya, yaitu adanya kemiripan dari hasil dengan orang lain dan ini bisa memicu masalah etika atau bahkan masalah hukum.
Inilah pentingnya untuk selalu mengecek kebenaran data, mengedit hasilnya dengan gaya Anda sendiri, dan asal jangan copy-paste. AI bisa saja Anda gunakan untuk mencari inspirasi, tetapi kreativitas sepenuhnya dipegang oleh Anda.
4. Transparan saat AI terlibat
Salah satu masalah paling umum adalah ketika orang tidak tahu apakah suatu pekerjaan itu menggunakan AI atau tidak, jika Anda menyembunyikan fakta penggunaan AI maka itu akan terlihat tidak etis.
Oleh karena itu, bersikaplah terbuka dengan orang-orang yang terlibat di pekerjaan tersebut. Jika AI membantu menulis draft penting atau dokumen publik, tidak ada salahnya menyebutkan kontribusinya.
Anda tidak harus menyebutkannya di setiap email ketika mengirimkan pekerjaan tersebut ke rekan Anda. Namun, untuk deliverable besar, transparansi seperti ini akan membangun kepercayaan.

Comments