Intip Faktor Penting yang Membentuk Budaya Kerja di Masa Depan

Budaya kerja di masa depan

Budaya kerja terus mengalami transformasi besar, terutama setelah Generasi Z masuk dunia kerja dan terjadinya revolusi teknologi kecerdasan buatan (artificial Intelligence/AI) yang masif.

Untuk sebagian pekerjaan, pola bekerja jam 9 pagi sampai jam 5 sore, baju formal, hirarki atasan-bawahan yang kaku tidak lagi berlaku.

Saat kita menapaki masa depan, perusahaan perlu menerima perubahan ini dan menumbuhkan budaya kerja yang mendorong inovasi, kolaborasi, dan kesejahteraan karyawan.

Apa itu budaya kerja?

Budaya kerja adalah kumpulan kualitas, cara berperilaku, kebiasaan, dan praktik yang menggambarkan sebuah perusahaan. Budaya ini merupakan hasil dari gabungan dari misi dan visi perusahaan, serta kebijakan, prosedur, dan harapan perusahaan terhadap perilaku karyawannya.

Edgar Schein, seorang psikolog organisasi kenamaan, mengusulkan model yang mendefinisikan budaya kerja di sebuah organisasi dalam tiga tingkatan, yaitu artefak serta perilaku, nilai-nilai yang dianut, dan asumsi yang mendasarinya.

Menurut Schein, budaya organisasi berakar kuat pada asumsi bersama yang memandu perilaku dan membentuk identitas suatu organisasi.

Sebuah organisasi atau perusahaan pada umumnya memiliki nilai budaya kerja yang baku. Budaya ini biasanya dipertahankan bertahun-tahun dan memaksa setiap karyawan yang bergabung untuk ikut budaya yang sudah berjalan.

Namun, dengan pesatnya perkembangan teknologi yang bersamaan dengan masuknya Gen Z di pasar kerja, organisasi pun mau tak mau kembali meredefinisikan budaya kerja mereka.

Bagaimana budaya kerja masa depan?

Ada beberapa faktor yang perlu organisasi pertimbangkan saat membentuk budaya kerja agar relevan dengan tantangan masa depan.

Bangkitnya tenaga kerja jarak jauh dan hibrid

Pandemi COVID-19 telah mengembangkan sistem kerja jarak jauh, yang menunjukkan kelangsungan dan efektivitas tim yang terdistribusi.

Maksudnya apa? Hari ini, seorang programmer dari Indonesia bisa bekerja untuk sebuah perusahaan yang berkantor di Finlandia misalnya, tanpa harus berpindah tempat tinggal. Ini terjadi juga di banyak profesi lain.

Walaupun memang model kerja jarak jauh belum dapat diterapkan untuk semua jenis pekerjaan, namun ke depan akan makin banyak pekerjaan yang dapat dilakukan dari mana saja.

Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut ketika organisasi menyadari manfaat kerja jarak jauh, seperti pengurangan biaya overhead, akses terhadap sumber daya manusia yang lebih luas, dan peningkatan keseimbangan kehidupan kerja karyawan.

Namun, kerja jarak jauh juga menghadirkan tantangan, seperti menjaga komunikasi dan kolaborasi lintas jarak geografis, menumbuhkan rasa kebersamaan, dan memastikan peluang yang adil bagi seluruh karyawan.

Model kerja hibrid, yang menggabungkan pengaturan kerja jarak jauh dan di kantor, menawarkan jalan tengah. Model kerja ini memberikan fleksibilitas sekaligus mempertahankan beberapa manfaat interaksi tatap muka.

Teknologi dalam membentuk budaya kerja

Teknologi memainkan peran penting dalam membentuk budaya kerja di masa depan. Alat dan software produktivitas dan kolaborasi memungkinkan komunikasi, kolaborasi, dan manajemen proyek berjalan mulus di seluruh tim.

Kecerdasan buatan (AI) mengotomatiskan tugas-tugas repetitif yang sebenarnya sederhana tapi menghabiskan banyak waktu, sehingga karyawan dapat fokus pada aktivitas yang bernilai lebih tinggi.

Organisasi perlu memanfaatkan potensi besar teknologi untuk menciptakan budaya kerja yang saling terhubung dan inklusif.

Hal ini termasuk menyediakan alat dan pelatihan yang diperlukan bagi karyawan, memastikan keamanan dan privasi data, serta menjaga keseimbangan antara adopsi teknologi dan hubungan antarmanusia.

Perusahaan di Indonesia banyak yang masih enggan memaksimalkan teknologi dalam proses bisnisnya lantaran isu keamanan dan privasi data. Maka itu penting untuk memilih software bisnis yang berkomitmen menjaga privasi dan keamanan data pelanggannya.

Budaya keberagaman, kesetaraan, dan inklusi

Menciptakan tempat kerja yang beragam, adil, dan inklusif bukan lagi sebuah pilihan; ini adalah keharusan untuk kesuksesan jangka panjang.

Budaya kerja yang berfokus pada keberagaman, kesetaraan, dan inklusi dapat menjadi nilai tambah dalam menarik talenta terbaik, meningkatkan kreativitas dan inovasi, serta memperkuat reputasi organisasi.

Organisasi perlu secara aktif mempromosikan inisiatif ini, seperti pelatihan, praktik perekrutan yang inklusif, dan pengaturan kerja yang fleksibel yang mengakomodasi berbagai kebutuhan dan gaya hidup.

Dengan menciptakan lingkungan di mana setiap orang merasa dihargai, dihormati, dan diberdayakan, organisasi dapat mengeluarkan seluruh potensi karyawan yang beragam.

Zoho Workplace: pintu gerbang menuju masa depan budaya kerja

Zoho Workplace adalah rangkaian lengkap software produktivitas dan kolaborasi berbasis cloud yang memberdayakan organisasi untuk membangun dan memelihara budaya kerja yang berkembang.

Software ini menyediakan platform terpadu untuk komunikasi, manajemen tugas, berbagi file, dan kolaborasi proyek, memungkinkan kolaborasi yang lancar antar tim, di mana pun lokasinya.

Zoho Workplace merangkul masa depan pekerjaan dengan menawarkan desain yang mengutamakan seluler, memastikan aksesibilitas kapan saja, di mana saja.

Hal ini mendorong budaya transparansi dan akuntabilitas dengan fitur-fitur seperti mekanisme umpan balik real-time dan alat pelacakan progres tiap tugas.

Lebih dari itu, komitmen Zoho terhadap keamanan data dan privasi memastikan compliance terhadap regulasi di tiap industri dan melindungi informasi sensitif perusahaan.

Demi menjaga privasi pelanggannya, Zoho tidak akan menggunakan data pelanggannya untuk keperluan iklan, bahkan saat Anda menggunakan versi gratisnya sekalipun.

Penutup

Budaya kerja yang kita buat saat ini akan menentukan nasib bisnis kita di masa mendatang. Jadi, amati, dan berhati-hatilah dalah membangunnya.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kode bahasa komentar.
Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju dengan pemrosesan data pribadi sesuai dengan Kebijakan Privasi.

Postingan Terkait