Sridhar Vembu Berbagi Cerita Soal Bisnis Bootstrap

CEO Zoho Sridhar Vembu diundang untuk menjadi narasumber di Evapora Talk Series sebagai tamu Internasional pertama mereka. Seri ke-42 yang bertajuk “Building Business Bootstrap and Dominating the Market" ini dipandu oleh Founder Evapora Arisdiansah dan Co-founder, Dr. Indrawan Nugroho. Acara online ini menarik lebih dari 1800 peserta dan berlangsung lebih dari dua jam. 

Kepada peseta yang rata-rata berkecimpung di usaha kecil dan menengah di Indonesia, Sridhar berbagi pengalamannya membangun Zoho tanpa investor.

Membangun bisnis bootstrap sendiri tidaklah mudah. Bisnis bootstrap sendiri berarti bisnis yang dikembangkan lewat dana pribadi pemilik perusahaan. Tantangan untuk mengembangkan skala perusahaan secara signifikan dan keinginan pemimpin perusahaan meraih pendapatan sebesar-besarnya serta menjadi figur yang terkenal telah membuat perusahaan berbondong-bondong mencari investor.

Sridhar Vembu Bisnis Bootstrap

Sesi obrolan ini dimulai  Dr Indrawan yang mencatat bahwa kewirausahaan di Indonesia sedang mengalami ledakan yang signifikan. Para pengusaha memiliki minat yang besar untuk terus belajar dan mengembangkan bisnis mereka, baik dengan bootstrap, atau bekerja sama dengan investor. 

Zoho sendiri sejak awal berdirinya di tahun 1996 masih merupakan perusahaan swasta yang tidak didanai oleh investor eksternal. Zoho kini menjadi perusahaan software bisnis global yang melayani 80 juta pelanggan di seluruh dunia dengan lebih dari 50 aplikasi bisnis. 

Melihat kembali sejarah Zoho, Sridhar mencatat bahwa kepercayaan diri Zoho pada produk yang dikembangkan memungkinkan perusahaan untuk mengatasi tantangan serta secara sadar membuat pilihan untuk “menghindar” dari investor eksternal. 

Mengembangkan bisnis dengan mitra investor eksternal atau dengan menjadi perusahaan go public jelas merupakan opsi yang sangat memungkinkan bagi Zoho. Namun Sridhar mengingatkan bahwa pendanaan eksternal selalu datang dengan tekanan yang besar pada CEO atau pemilik bisnis. Inilah yang Sridhar selalu hindari.

“Fokus pada pengembangan bisnis itu penting. Namun, ada banyak hal lain dalam hidup kita yang tidak kalah penting," ungkapnya.

Selain itu, sumber pendanaan tidak boleh mengurangi, apalagi mengubah visi yang telah pendiri tetapkan bagi perusahaan. Sridhar mengatakan, penting bagi pengusaha untuk terus berjalan di jalur yang sesuai dengan visi mereka. Inilah yang membuat pemimpin bisnis selalu bersemangat untuk mengembangkan bisnis dan mencegah burn-out. 

Hal yang sama juga dilakukan dalam mencari co-founder perusahaan. Penting untuk bekerja dengan seseorang yang mampu membangun visi serta mampu bekerja sama dengan chemistry yang besar.

"Mencari co-founder tidak mudah. Anda harus mencari orang yang benar-benar dekat dengan Anda. Bahkan bisa dibilang punya hubungan yang lebih dekat ketimbang istri Anda," tambah Sridhar dengan sedikit berkelakar. 

Diskusi dilanjutkan Dr Indrawan yang berbicara dengan Sridhar tentang filosofi bisnisnya yang unik dan pandangannya tentang budaya perusahaan. Bahkan sebelum pandemi yang mengharuskan bekerja jarak jauh, Zoho telah memiliki strategi yang Sridhar sebut sebagai sebagai Transnational-Localism. Ini merupakan strategi dimana perusahaan berinvestasi di kantor yang hiper lokal dan berinvestasi pada bakat-bakat lokal. 

Hal ini memungkinkan Zoho untuk melatih bakat mereka dan membangun saluran untuk memenuhi tuntutan bakat mereka. Pendekatan ini juga memungkinkan Zoho untuk membangun karyawan yang lebih loyal dan memiliki tenaga kerja yang bertumbuh seiring pertumbuhan perusahaan. 

Mengambil pendekatan serupa dalam pengembangan produk, Zoho membangun semua produk secara internal dan semua solusi hosting di server milik Zoho. Sridhar mengatakan bahwa baginya, Zoho tidak mengembangkan produk, melainkan mengembangkan ekosistem di mana pengguna dapat memanfaatkan berbagai solusi yang tersedia.

Karena sebagian besar peserta baru memulai perjalanan kewirausahaan mereka, kebanyakan pertanyaan berpusat pada bagaimana Zoho mampu mengatasi tantangan selama bertahun-tahun dengan sumber daya sendiri. 

Sebagai kesimpulan terakhir, Sridhar mengatakan bahwa pengusaha yang ingin memulai bisnis perlu terus-menerus mengevaluasi rencana bisnis dan model bisnis mereka. Penting untuk sangat percaya pada model bisnis yang telah mereka kembangkan. Bagi pemilik bisnis, Sridhar berpesan bahwa penting untuk tidak melupakan visi bisnis dan mengejar tujuan dengan rendah hati.

"Dunia tidak perlu orang sukses yang angkuh. Dunia membutuhkan orang sukses yang rendah hati. Jadi, tanya kepada diri Anda sendiri, apa yang dapat bisnis saya lakukan untuk lingkungan di sekitar saya," tutup Sridhar.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kode bahasa komentar.
Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju dengan pemrosesan data pribadi sesuai dengan Kebijakan Privasi.

Postingan Terkait