Waspadai 6 Penyebab Gagalnya Bisnis Dropship Ini

Bisnis dropship telah menjadi model bisnis online yang populer karena menawarkan begitu banyak keuntungan dan kemudahan.

Dengan dropshipping, pemilik bisnis tidak perlu memiliki stok barang. Mereka hanya perlu membeli produk dari pemasok untuk kemudian dikirimkan langsung ke pembeli.

Untuk mengetahui semua kelebihan dan kekurangan bisnis dropship, Anda dapat membacanya di blog ini.

Faktor bisnis dropship gagal

Bisnis dropship biasanya diadopsi oleh mereka yang ingin memulai bisnis dengan investasi minimal. Memang terlihat bisnis yang murah dan tanpa risiko.

Tapi justru di sinilah masalah dimulai. Hanya karena modal yang minim, para pendatang baru di bisnis ini kerap menjalankan bisnisnya dengan asal-asalan. Akhirnya banyak dari mereka yang gulung tikar, bahkan sebelum menemukan pelanggan pertamanya.

Walau terlihat tanpa risiko, namun model bisnis dropshipping memiliki kerumitan yang sering kali lebih tinggi dari bisnis biasa.

Bayangkan, Anda tidak dapat memastikan ketersediaan produk yang Anda jual. Begitu ada pesanan datang, ternyata supplier kehabisan produk. Atau, produknya tersedia, tapi waktu pengirimannya sangat lama.

Intinya, banyak hal yang Anda tidak dapat kendalikan dalam bisnis dropship.

Apa itu bisnis dropship?

Bisnis dropship adalah model ritel yang memungkinkan pemilik bisnis untuk menjual produk kepada pelanggan mereka tanpa pernah benar-benar menyimpan atau mengirimkan barangnya sendiri.

Saat pelanggan Anda memesan, Anda cukup meneruskan pesanan itu ke pemasok Anda. Mereka lah yang kemudian akan mengirimkan pesanan ke pelanggan secara langsung.

Banyak pengusaha yang menawarkan peluang dropship seluas-luasnya tanpa syarat dan biaya. Iming-imingnya, dropshipping merupakan bisnis tanpa risiko.

Yang orang sering lupa adalah bahwa dropshipping bukanlah konsep baru. Bisnis dropship mulai dikenal luas kira-kira sejak tahun 1999 dan telah dilakukan oleh pengusaha yang tak terhitung jumlahnya di seluruh dunia.

Penyebab banyak bisnis dropship gagal

Lantaran tergiur janji-janji manis itu, masyarakat pun berbondong-bondong bergabung menjadi dropshipper, mulai mencari pelanggan, dan menyerah sebelum satu bulan berjalan.

Kenapa bisa gagal? Berikut kami rangkum beberapa kesalahan yang paling sering para pelaku bisnis dropship lakukan:

1. Memilih niche yang salah

Inilah faktor terbesar yang membuat sebuah bisnis dropship  gagal. Sektor pasar yang Anda pilih memengaruhi bisnis Anda sejak awal. Untuk menarik pelanggan dan mencetak cuan, Anda memerlukan niche yang sedang tren dan berpotensi sukses di pasar.

Anda perlu melakukan riset untuk memilih niche yang tepat dan kemudian menemukan target audiens yang tepat juga.

Sebuah praktek yang buruk jika Anda memilih niche secara asal-asalan, atau hanya berdasarkan apa yang Anda suka tanpa data yang jelas. Apa saja yang perlu Anda riset? Baca selengkapnya di sini.

2. Salah pilih platform berjualan

Pemilik bisnis sering merasa kewalahan untuk memilih platform tempat mereka berjualan. Ada beberapa pendekatan berbeda yang dapat Anda ambil: membuat situs web Anda di platform yang dihosting seperti Shopify, Wix, WooCommerce, dan Sirclo Store; membuat akun penjual di situs e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee; atau membuat situs web Anda sendiri.

Jika Anda memilih secara acak tanpa pertimbangan yang matang, kemungkinan besar Anda akan menghadapi rintangan di sepanjang perjalanan bisnis dropship Anda.

Wajar bagi pemilik bisnis untuk mencoba beberapa opsi.

Dalam sebuah artikel, Connor Gillivan menjelaskan bagaimana dia mencoba berpindah platform dan masuk ke terlalu banyak platform sebelum menguasai satu platform terlebih dahulu.

Di satu sisi, hadir di seluruh platform memang baik, terutama untuk strategi SEO. Namun di sisi lain, Anda bisa kehilangan basis pelanggan dan ulasan bagus dengan menggunakan banyak platform.

3. Salah memilih pemasok

Setelah Anda mengetahui apa yang harus dijual dan cara menjualnya, langkah selanjutnya adalah mencari pemasok yang dapat diandalkan.

Kami sangat menekankan betapa pentingnya menemukan pemasok yang baik dan menjaga hubungan baik dengan mereka. Ini memang bukan perkara mudah.

Saat ini banyak pengecer yang mengaku sebagai pedagang grosir. Atau sebaliknya, pedagang grosir yang menjual harga jauh di bawah harga yang mereka tetapkan ke dropshipper mereka.

Jika Anda terus menggunakannya sebagai pemasok, pada akhirnya Anda tidak akan mungkin bersaing dengan mereka.

Jangan terburu-buru memilih pemasok. Lakukan riset, lihat pengalaman mereka, waktu pengiriman, dan ulasan dari dropshipper lainnya.

4. Kurangnya modal awal

Beberapa pelaku bisnis dropship beranggapan bahwa karena bisnis ini hanya membutuhkan modal yang sangat kecil, mereka tidak perlu memiliki atau menyimpan sejumlah dana sebagai cadangan.

Mereka kerap lupa bahwa mereka membutuhkan uang untuk menghasilkan uang.

Anda mungkin tidak perlu membeli stok produk, tapi Anda perlu promosi dan menjalankan iklan agar orang mudah menemukan produk Anda. Itu semua membutuhkan uang.

5. Promosi dan iklan yang tidak direncanakan dengan baik

Anggaplah Anda tidak memiliki dana untuk menjalankan iklan digital atau promosi lainnya. Jadi, Anda hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut dan media sosial.

Anda memang cukup memposting gambar dan video produk Anda di Instagram secara berkala. Tapi Anda benar-benar tidak punya waktu untuk memasukkan tagar yang relevan, menyisihkan waktu untuk membalas komentar audiens atau berinteraksi dengan mereka.

Anda hanya mengunggah gambar dan video, kemudian membiarkannya begitu saja.

Sekarang, ada calon pelanggan di luar sana yang siap membelanjakan berapa pun untuk mendapatkan satu produk tertentu yang Anda jual, tetapi mereka belum pernah mendengar tentang toko Anda karena Anda hampir tidak mengeluarkan uang untuk marketing.

Pertanyaannya, apa gunanya memiliki produk hebat tapi tidak dapat ditemukan oleh pelanggan potensial Anda?

Setelah Anda menemukan produk yang bagus untuk dijual, marketing adalah cara untuk mendatangkan pelanggan, dan marketing membutuhkan uang.

6. Dukungan pelanggan yang tidak efisien

Bersaing di sisi harga bukanlah hal yang baik saat Anda menjalankan bisnis dropship. Anda harus menawarkan nilai lebih lain yang menarik, yaitu pelayanan. Salah satu bentuk pelayanan itu adalah dukungan pelanggan.

Dukungan pelanggan memainkan peran penting dalam bisnis dropship. Penjual pertama kali cenderung berasumsi bahwa setelah penjualan dilakukan, hubungan dengan pelanggan berakhir.

Padahal, jika Anda memberikan update informasi pemesanan dengan cepat, meminta tanggapan pelanggan, dan memberikan solusi yang tepat untuk masalah pelanggan, mereka kemungkinan besar akan kembali ke Anda lagi, sekalipun ada penjual lain yang menawarkan produk yang sama dengan harga yang lebih murah.

Tidak memberikan dukungan pelanggan yang baik akan merusak reputasi online Anda dan pada akhirnya dapat menyebabkan kejatuhan bisnis.

Ini poin penting untuk Anda

Ketika dilakukan dengan benar dedikasi yang tinggi, bisnis dropship dapat memberikan keajaiban bagi Anda.

Setelah memilih niche yang tepat dan mulai berjualan, habiskan waktu secara konsisten dan jadikan kesabaran serta ketekunan sebagai teman terbaik Anda.

Manfaatkan solusi yang Zoho sediakan untuk membantu Anda menangani pelanggan. Ingat, di masa awal membangun bisnis dropship, Anda harus memainkan banyak peran, tenaga penjual, customer service, sampai tenaga pengiriman.

Tetapi jika Anda memiliki rencana bisnis yang realistis dan memiliki alat yang tepat, semua pekerjaan itu akan terasa mudah.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kode bahasa komentar.
Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju dengan pemrosesan data pribadi sesuai dengan Kebijakan Privasi.

Postingan Terkait