Apa Itu Sales Funnel, Apa Saja Tahapnya, dan Bagaimana Membuatnya?

Dalam dunia penjualan dan pemasaran yang makin dinamis, memahami konsep saluran penjualan, atau selanjutnya kita sebut dengan sales funnel, sangat penting untuk mendukung kesuksesan bisnis.

Sales funnel yang dirancang dengan baik dapat menjadi penentu berhasil kita dalam mendapatkan atau kehilangan pelanggan potensial.

Di blog ini, kita akan mempelajari lebih dalam tentang apa itu sales funnel, tahapannya, dan mengapa sales funnel merupakan alat yang penting untuk semua jenis bisnis, tak peduli apakah bisnis tersebut masih di level bisnis UKM atau korporasi besar.

Apa Itu sales funnel

Apa itu sales funnel?

Sales funnel adalah perjalanan sebuah lead melalui serangkaian tahapan, mulai dari menyadari keberadaan merek Anda hingga akhirnya menjadi pelanggan.

Cara mudah untuk memahami konsep ini adalah dengan membayangkan corong di kehidupan nyata. Sebuah corong memiliki mulut yang lebar di bagian atas dan ujung yang sempit di bagian bawahnya.

Blog Terkait:

Setiap calon pelanggan akan melewati corong itu, masuk hingga menuju pembelian. Semakin dalam mereka turun, semakin tinggi peluang mereka menjadi pelanggan Anda.

Saluran penjualan juga seperti peta jalan yang memandu calon pelanggan Anda melalui proses pembelian. Ini adalah representasi visual dari perjalanan yang dilakukan individu mulai dari menemukan produk atau layanan Anda hingga membuat keputusan pembelian.

Seperti halnya sebuah corong, air yang masuk akan lebih banyak dari yang keluar di bagian bawah. Begitu juga dengan sales funnel.

Dalam sebuah bisnis online misalnya. Konversi sebuah situs web, atau persentase jumlah pembeli dari total jumlah pengunjung website Anda, hampir tidak mungkin mencapai 100%. Ini berlaku juga di bisnis tradisional pada umumnya.

Tahapan sales funnel

Meskipun tahapan sales funnel dapat bervariasi berdasarkan cara bisnis berfungsi dan tujuan akhirnya, sales funnel dasar biasanya terdiri dari empat tahap:

1. Kesadaran

Calon pelanggan masuk ke sales funnel Anda saat mereka menemukan merek Anda untuk pertama kalinya.

Meskipun beberapa orang mungkin telah menemukan bisnis Anda melalui pencarian mereka sendiri atau informasi dari mulut ke mulut, namun akan ada juga orang yang mungkin telah melihat sekilas bisnis Anda melalui iklan, postingan media sosial, blog, atau inisiatif pemasaran lainnya yang Anda buat.

Untuk menarik target pelanggan, lakukan aktivitas yang terkait brand awareness dan buat konten yang relevan dengan audiens Anda.

Anda dapat melakukannya dengan:

  • Berbagi keahlian dan wawasan melalui postingan blog berkualitas
  • Memposting konten media sosial yang menarik
  • Menyelenggarakan webinar tentang topik yang relevan dengan industri Anda
  • Membuat konten yang terjaga keamanannya, seperti eBook dan whitepaper

2. Minat

Jika Anda ingin membimbing lead untuk menyadari bahwa Anda memiliki solusi potensial untuk masalah mereka, Anda perlu mempromosikan konten yang menjawab kekhawatiran atau masalah mereka dan menunjukkan bagaimana Anda dapat mengatasinya.

Anda dapat melakukan ini dengan berbagi materi informatif, seperti studi kasus pelanggan, demo produk, tutorial video, dan webinar.

Ketika calon pelanggan melihat nilai dari apa yang Anda tawarkan, mereka mungkin merasa tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang bisnis Anda dan mulai terhubung.

3. Keinginan

Ketika suatu lead mencapai tahapan sales funnel ini, artinya mereka serius mempertimbangkan untuk membeli. Tentu saja, ini tidak berarti mereka tidak mengevaluasi pesaing Anda.

Tindakan terbaik yang dapat Anda lakukan adalah menindaklanjuti secara aktif, membangun kepercayaan, dan dengan sopan menekankan semua manfaat yang akan mereka terima dengan memilih bisnis Anda dibandingkan bisnis lain.

Uji coba gratis, voucher diskon, dan pelatihan tatap muka, semuanya dapat menguntungkan Anda. Anda telah berhasil membawa lead jauh dalam perjalanan ini, jadi lakukan semua yang Anda bisa untuk meyakinkan mereka.

4. Tindakan

Ini adalah tahapan sales funnel paling bawah. Setelah lead mencapai titik ini, mereka siap untuk membuat keputusan. Jika mereka memutuskan untuk melanjutkan pembelian, inilah saatnya untuk mulai mempererat hubungan Anda.

Kemampuan Anda untuk membina hubungan pelanggan pasca pembelian akan memengaruhi retensi dan persepsi bisnis Anda secara keseluruhan.

Selama proses nurturing, identifikasi area di mana Anda mungkin tidak memenuhi harapan, dan lakukan perbaikan di titik itu. Ketika pelanggan menyadari upaya yang Anda lakukan dapat melampaui ekspektasi mereka, mereka sering kali merasa terdorong untuk tetap setia kepada Anda.

Cara membuat sales funnel

Selain mengetahui tahapan sales funnel, penting juga untuk memahami langkah-langkah membuat sales funnel untuk bisnis Anda.

1. Tentukan target audiens Anda

Saat Anda menjalankan bisnis, penting untuk berkomunikasi dengan audiens secara efektif dan membuat kampanye pemasaran yang sesuai dengan mereka.

Untuk melakukan ini, Anda perlu memiliki pemahaman mendalam tentang minat dan kelemahan audiens target Anda. Ada baiknya juga untuk melacak detail penting lainnya, seperti kelompok usia, lokasi, dan sifat perilaku mereka, sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat mengenai pemasaran dan komunikasi.

Membuat target audiens berarti Anda juga membuat segmentasi pelanggan. Baca tulisan ini untuk mengetahui pentingnya segmentasi pelanggan dalam mempromosikan dan menjual produk atau layanan Anda.

Baca juga:

2. Mengembangkan strategi pemasaran

Untuk menarik orang ke sales funnel, Anda perlu menyusun strategi pemasaran efektif yang memicu minat pada bisnis Anda.

Baik Anda melakukannya melalui SEO, iklan berbayar, promosi media sosial, atau menggelar acara tertentu. Tujuannya adalah untuk menarik lead berkualitas dari berbagai sumber.

Dengan cara ini, Anda dapat menambah sumber pendapatan. Mulai dari memilih platform mana yang dapat menjangkau audiens hingga memutuskan bagaimana Anda akan terhubung dengan audiens, penting untuk memiliki rencana yang jelas dalam mengubah pengunjung menjadi lead yang berkualitas, dan membimbing mereka ke tahap berikutnya.

3. Buat landing page yang efektif

Laman landas (landing page) adalah laman web yang dirancang untuk membujuk orang agar mengambil tindakan yang telah kita tentukan sebelumnya.

Cara ini tergolong efektif karena landing page akan menjaga perhatian audiens Anda terfokus pada tujuan tertentu. Dengan pesan yang ditargetkan dan ajakan bertindak (Call to Action) yang jelas, landing page yang dirancang dengan baik dapat menyampaikan nilai merek Anda dengan lebih efektif dan meningkatkan rasio konversi.

4. Gunakan software CRM

Saat Anda mengotomatiskan proses penjualan dengan software CRM, Anda dapat dengan mudah memvisualisasikan funnel Anda dan memahami dengan jelas apa yang terjadi di setiap tahapan sales funnel.

Software CRM yang baik tidak hanya akan membantu Anda melacak dan mengidentifikasi lead yang harus lebih Anda perhatikan, namun juga membantu Anda mengotomatiskan berbagai tugas dalam proses penjualan Anda, seperti mengirim email tindak lanjut atau memperbarui kontak.

Kemampuan AI di Zoho CRM misalnya, bahkan dapat membantu Anda mendeteksi penyimpangan dari proyeksi pola penjualan Anda tanpa memerlukan intervensi manual.

5. Peliharalah lead Anda

Ketika lead masih dalam tahap awal sales funnel, mereka mungkin memerlukan waktu untuk membuat pilihan yang tepat.

Selama fase ini, Anda harus berupaya membina hubungan dengan mereka lewat berbagi sumber daya yang relevan, bersedia menjawab pertanyaan, dan menindaklanjuti secara teratur.

Ketika Anda memelihara lead dengan cara yang benar di sepanjang perjalanan mereka, Anda akan berada paling atas dalam benak mereka ketika mereka siap untuk membeli. Satu-satunya tantangan adalah Anda harus melakukannya tanpa terlalu memaksa.

6. Lacak dan optimalkan

Saat Anda berusaha mencetak penjualan, penting untuk terus melacak apa yang berhasil untuk bisnis Anda dan apa yang tidak.

Misalnya, jika ada tahap tertentu di mana lead tampaknya mengalami kebuntuan, gali lebih dalam untuk mencari tahu apa yang menunda mereka untuk berpindah ke tahap berikutnya dalam sales funnel Anda.

Solusi mudahnya adalah dengan menggunakan CRM dengan kemampuan analisis yang baik sehingga Anda dapat menemukan tren mendasar dan mendapatkan wawasan tentang perilaku pelanggan. Semua data ini dapat membantu Anda mengoptimalkan perjalanan pelanggan dan meningkatkan kemungkinan Anda mencapai kesepakatan.

Penutup

Kami harap postingan blog ini membantu Anda memahami apa itu sales funnel, mengapa penting, dan bagaimana Anda dapat dengan mudah membuatnya untuk bisnis Anda.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kode bahasa komentar.
Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju dengan pemrosesan data pribadi sesuai dengan Kebijakan Privasi.

Postingan Terkait