Cari Tahu Lebih Dalam Soal Perkembangan Teknologi Low Code

Pengembangan low-code/no-code telah menjadi pendekatan revolusioner yang mengubah cara membangun sebuah software serta aplikasi dan memberdayakan individu dari semua lapisan masyarakat untuk menjadi developer sesuai keinginan mereka.

Artikel ini akan membahas apa itu low-code dan no-code, kelebihan dan kekurangannya, serta potensi dampaknya terhadap industri pengembangan perangkat lunak, terutama untuk kebutuhan softwarebisnis.

Sebuah studi yang dilakukan oleh TechRepublic menemukan bahwa 41% pemimpin IT sudah menggunakan platform low-code/no-code, dan 10% berencana untuk mengadopsinya dalam 12 bulan ke depan.

Meskipun ada beberapa perbedaan antara low-code dengan no-code, namun keduanya punya prinsip kerja yang sama.

Sekarang mari kita fungsi dan manfaat inovatif mereka untuk dunia bisnis!

Blog terkait:

Apa itu low-code?

Low-code adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang memungkinkan orang membuat aplikasi dan software dengan pengetahuan coding atau pemrograman yang minim. Pendekatan ini melibatkan penggunaan antarmuka visual, tools drag-and-drop, dan komponen bawaan untuk merancang dan merakit solusi perangkat lunak.

Daripada menulis baris kode yang panjang, platform low-code menyediakan cara yang lebih sederhana untuk membangun aplikasi, dengan memanfaatkan elemen penyusun dan otomatisasi bawaan.

Pendekatan ini menyederhanakan proses pengembangan, memungkinkan individu dengan cepat membuat perangkat lunak yang siap pakai jika dibandingkan dengan praktik pengkodean tradisional.

Pengembangan low-code memungkinkan penggunanya untuk lebih fokus pada fungsionalitas aplikasi dan pengalaman pengguna, membuat aplikasi dapat diakses oleh lebih banyak orang, termasuk mereka yang tidak memiliki keahlian pemrograman yang luas.

Apa itu no-code?

No-code adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang memungkinkan individu membangun aplikasi tanpa pengetahuan coding atau pemrograman apa pun.

Platform no-code menyediakan alat dengan antarmuka ramah pengguna yang memungkinkan penggunanya membuat solusi perangkat lunak menggunakan antarmuka visual, fungsionalitas drag-and-drop, dan beragam komponen bawaan.

Dengan platform no-code, individu dapat merakit dan menyesuaikan aplikasi hanya dengan memilih dan mengonfigurasi elemen yang berbeda, tanpa harus menulis atau memahami baris kode yang rumit.

Platform no-code mendemokratisasi pengembangan perangkat lunak dengan menghilangkan persyaratan keterampilan pengkodean, memungkinkan orang dari berbagai latar belakang dan tingkat keahlian untuk membuat aplikasi yang siap pakai.

Pengembangan no-code menekankan kesederhanaan dan kemudahan penggunaan, memberdayakan pengguna tanpa kemampuan teknis untuk mengubah ide mereka menjadi solusi perangkat lunak dengan cepat dan efisien.

Manfaat platform low-code/no-code

1. Peningkatan efisiensi

Platform berkode low-code dan no-code memungkinkan pengembang menulis kode dan membangun aplikasi lebih cepat dibandingkan metode tradisional.

Ketimbang melakukan coding dari nol, pengembang dapat menggunakan komponen dan templat bawaan untuk membuat aplikasi dalam waktu singkat. Pendekatan ini dapat menghemat waktu dan mengurangi biaya pengembangan.

2. Pengembangan lebih cepat

Platform low-code dan no-code memungkinkan developer membangun beragam aplikasi dengan cepat dan mudah.

Dengan antarmuka visual yang mudah dimengerti, developer dapat melihat aplikasi mereka saat mereka membangunnya, sehingga lebih mudah untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan.

Pendekatan ini dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi dan dapat membantu developer memasarkan produknya lebih cepat.

3. Biaya lebih rendah

Platform low-code dan no-code bisa lebih hemat biaya dibandingkan metode pengembangan perangkat lunak tradisional.

Dengan komponen dan templat bawaan, pengembang dapat membuat aplikasi dengan cepat, dan dengan sumber daya lebih sedikit.

Pendekatan ini dapat mengurangi biaya pengembangan aplikasi dan memungkinkan perusahaan mengalokasikan sumber daya ke area lain dalam bisnis mereka.

4. Kolaborasi yang lebih luas

Platform low-code dan no-code dapat memungkinkan kolaborasi antara developer profesional dengan pengguna yang tidak memiliki pengetahuan teknis.

Dengan antarmuka visual, pengguna awam dapat berpartisipasi dalam proses pengembangan, memberikan umpan balik, dan membuat perubahan pada aplikasi sebelum aplikasi benar-benar dirilis.

Pendekatan ini dapat meningkatkan kolaborasi dan menghasilkan aplikasi yang lebih baik.

5. Akses ke pengguna awam

Platform low-code dan no-code memberi akses kepada pengguna tanpa kemampuan teknis untuk ikut serta dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Dengan komponen bawaan dan antarmuka visual, pengguna non-teknis dapat membuat aplikasi tanpa menulis kode apa pun. Pendekatan ini dapat memberdayakan bisnis untuk membuat aplikasi mereka sendiri dan mengurangi beban departemen IT.

Baca juga:

Kelemahan platformlow-code dan no-code

1. Ketidakselarasan antara abstraksi dan kustomisasi

Platform low-code dan no-code hadir untuk menyederhanakan proses pengembangan software bisnis dengan mengabstraksi tugas pengkodean yang kompleks ke dalam antarmuka visual dan komponen bawaan.

Masalahnya, abstraksi ini terkadang membatasi tingkat kustomisasi yang dapat dicapai developer.

Ketidakselarasan ini dapat membuat frustasi developer yang berupaya mencapai keseimbangan antara memanfaatkan kenyamanan low-code dengan usaha menyesuaikan aplikasi mereka untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik.

Menemukan keseimbangan yang tepat antara abstraksi dan kustomisasi sangat penting untuk memastikan bahwa solusi low-code/no-code selaras secara efektif dengan tujuan bisnis individu.

2. Fungsionalitas terbatas

Platform low-code dan no-code, mungkin tidak menawarkan tingkat fungsionalitas yang sama seperti cara membuat perangkat lunak tradisional. Dengan komponen dan templat bawaan, pengembang mungkin tidak dapat membuat aplikasi yang memerlukan pengetahuan pemrograman tingkat lanjut.

Pendekatan ini tidak selalu cocok untuk perusahaan yang memerlukan fungsionalitas tingkat lanjut untuk aplikasi bisnis.

3. Kurva pembelajaran yang tajam

Meskipun bertujuan untuk menyederhanakan pengembangan, platform low-code dan no-code memiliki kurva pembelajarannya sendiri.

Setiap platform memiliki antarmuka, terminologi, dan alur kerja yang unik. Pengguna perlu menginvestasikan waktu dan upaya untuk membiasakan diri dengan beragam tools ini dan memahami cara memanfaatkan kemampuan mereka secara efektif.

4. Dampak solusilow-code/no-code pada industri pengembangan perangkat lunak

Pendekatan pengembangan low-code dan no-code mempunyai potensi besar untuk mendisrupsi industri pengembangan perangkat lunak.

Dengan memungkinkan individu tanpa keahlian teknis untuk membuat aplikasi, pendekatan ini mendorong demokratisasi dalam pengembangan perangkat lunak dan meringankan beban departemen IT.

Selain itu, mereka menawarkan manfaat nyata, seperti penghematan waktu dan biaya, membuat pengembangan perangkat lunak lebih mudah diakses oleh usaha kecil, startup, dan masyarakat luas.

kekurangan low-code dan no-code

Gambar referensi di atas berasal dari penelitian Gartner mengenai 5 teknologi baru yang berdampak pada tahun 2022. Riset itu mengurutkan platform aplikasi low-code (LCAP) sebagai teknologi yang berkembang pesat dan mengubah lanskap pasar serta memberikan dampak lebih besar pada transformasi digital organisasi.

Bagaimana cara memilih platform low-code dan no-code yang tepat?

Apakah Anda kerap bingung memilih platform low-code/no-code terbaik yang sesuai dengan kebutuhan? Berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat ketika mengevaluasi platform yang ada di pasar.

1. Keterjangkauan

Biaya merupakan faktor penting dalam memilih platform low-code/no-code, mengingat banyak perusahaan memiliki keterbatasan anggaran, terutama pada tahap awal penerapan low-code.

Hal utama yang perlu dipertimbangkan adalah semakin banyak fitur yang Anda perlukan, semakin tinggi harga yang harus Anda bayarkan.

Hanya sejumlah kecil platform yang menyediakan alternatif harga sesuai pemakaian untuk mengakses fitur, sehingga penting untuk berhati-hati saat mengevaluasi harga platform ini.

2. Kemudahan instalasi

Platform tertentu melibatkan instalasi perangkat lunak pada perangkat Anda sebelum dapat mulai membuat aplikasi.

Meskipun hal ini memberikan kontrol yang lebih besar atas instalasi mereka, namun ini menambah kerumitan pada proses setup awal, karena mungkin ada kejadian di mana perangkat  Anda tidak mendukung.

Di sisi lain, beberapa platform hanya memerlukan browser dan koneksi internet, menjadikannya pendekatan yang paling ramah pengguna.

Ada juga platform hybrid yang memerlukan perangkat lunak yang terinstal di mesin Anda dan akses ke platform berbasis web melalui browser, untuk memfasilitasi pengembangan.

3. Keramahan pengguna

Ada dua kategori utama individu yang terlibat dalam pengembangan aplikasi:, yaitu developer dan pengguna bisnis. Meskipun pengembang biasanya memiliki beragam platform untuk dipilih, pengguna bisnislah yang paling diuntungkan dari platform low-code/no-code.

4. Ramah developer

Platform ini membekali developer dengan kemampuan pembuatan prototipe yang cepat, memungkinkan mereka membuat perangkat lunak berkemampuan tinggi dan fungsional dalam waktu singkat, dengan pengkodean minimal yang diperlukan.

Kesimpulan

Platform low-code dan no-code adalah pendekatan ampuh dalam pengembangan perangkat lunak yang berpotensi mentransformasi industri. Pendekatan ini dapat menghemat waktu, mengurangi biaya, dan memungkinkan siapapun membuat aplikasi mereka sendiri.

Saat platform low-code dan no-code adalah masa depan pengembangan aplikasi, memilih platform yang tepat menjadi sebuah keputusan penting. Zoho Creator adalah salah satu platform tersebut.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Kode bahasa komentar.
Dengan mengirimkan formulir ini, Anda setuju dengan pemrosesan data pribadi sesuai dengan Kebijakan Privasi.

Postingan Terkait